Disisi
lain hiruk pikuk jalanan yang ramai. Seorang laki-laki tua yang tangguh sekali
lagi membuatku terpaku dan berpikir sejenak. Entah sudah berapa lama Beliau
berjualan tape yang ia buat sendiri dari singkong dan ketan hitam. Mungkin sudah
beberapa bulan atau setahun lebih. Aku tidak menghitungnya tetapi ia selalu ada
disana. Ya kecuali ketika hujan turun aku tak melihatnya.
Di
bawa pohon rindang depan kampusku. Dengan bermodalkan tekad mencari nafkah ia
menjual semua tape-tape itu. Sebuah sepeda tua yang kusam itu yang selalu
menemani perjalanan dari rumahnya sampai ke beberapa tempat yang biasa
orang-orang beli dan berakhir di depan kampusku. Biasanya aku membeli beberapa
tapenya. Dan yang selalu ku dapati raut wajah yang begitu gembira meski ia
tutupi dengan hanya tersenyum simpul dan perkataan yang ramah.
Kau
tau perasaan nyaman bukan. Ketika melihat orang lain bahkan tak kau kenal
dengan dekat begitu bahagia. Dimana sesuatu itu tidak seberapa bagimu. Entahlah,
ini seperti keajaiban lain yang membuat hatimu ikut bahagia pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar