Selasa, 09 Mei 2017

mungkin perasaan bisa ada dari berbincang...


seseorang dilihat dari penampilan dan cara mereka berbicara juga mendengarkan. kecerdasan terlihat dari berapa banyak buku yang ia baca. kosa kata dan hal yang dia ceritakan. tapi bukan berarti yang tak pandai berbicara tidaklah pintar. karena setiap manusia punya caranya masing-masing di dalam kelebihannya. seseorang menjadi menyenangkan bukan hanya dari ilmu yang dia miliki. tapi cara mereka menyampaikan dan berbagi itu semua. berbagi baik dalam menyampaikan lewat bicara maupun hanya dari tindakan saja. 

nanti ada saatnya. buku yang kamu baca dan pengalaman yang kamu miliki. seakan tak ada artinya, saat kamu bertemu dengan lawan bicara yang melebihi kamu membaca dan berpengalaman. jadilah seseorang yang pembelajar dan siap untuk menerima orang lain. dengan begitu kamu tidak akan mengecil juga bersedih hati tapi justru bahagia mengenal dirinya.

beberapa waktu yang lalu. secara sengaja aku bertemu dengan seorang teman. cukup lama rasanya kami tak bertegur sama, apalagi kembali bercerita seperti dulu. dia membicarakan hal yang cukup umum dengan dukungan beberapa buku yang kadang aku belum tahu dan tak berminat membacanya. lalu aku hanya menganggukan kepala, seraya tersenyum. sungguh pintar dan berwawasannya dirimu kini.

dia menceritakan akan sebuah masalahnya begitupun sebaliknya. lalu aku tertegun sesekali. berpikir dengan apa yang dia katakan. wawasannya membuatku sesekali beku, meski ku timbali dengan anggukan dan senyuman. tidak menggurui tapi membagi.. jadi bagaimana bisa aku hanya sesekali menimpali dan mendengarkan lagi. 

lalu mungkinkah perasaan bisa ada dari perbincangan..
aku ingin mendengarnya berkisah banyak hal. tentang judul, isi dan penulis buku yang pernah ia baca. aku ingin mengetahui banyak hal dari apa yang dia tahu. aku ingin tahu apa yang belum pernah aku baca. dan aku ingin dia menceritan pengalamannya dan mengajakku ke dalamnya. hanya itu...

tapi aku menahan diri. semoga dirimu mengerti akan diamku. 

Sabtu, 18 Maret 2017


senja.. masih cerita yang sama. tentang aku yang tak menentukan pilihan. berada diantara dua jurang. melangkah maju aku akan jatuh. bahkan mundur akupun jatuh hancur. lalu bagaimana caranya aku berhenti?
senja.. perempuan ini, hanya perempuan biasa. yang ingin melompat ke jurang. tapi juga tak ingin sampai ke dasar jurang. aku bukanlah putih. aku pun tidak sepenuhnya hitam pekat.
aku hanyalah abu-abu yang tak bisa cepat menentukan sikap.
senja.. aku ingin melangkah keluar tapi tangan kakiku tertahan. aku ingin berdiam disini tapi hatiku tergoda untuk keluar. lalu bagaimana caranya aku berhenti saja?

Minggu, 30 Oktober 2016


  sibuk ya.. pak bos dan rekan paling cantikku... suasana setelah shortcourse